Laporan Praktikum Biologi Umum II UIN MATARAM
Laporan Tetap Praktikum
BIOLOGI UMUM
II
ACARA I
MAKHLUK
HIDUP DAN LINGKUNGAN
PENCEMARAN
AIR
OLEH
:
NAMA : YOGI SAPUTRA
NIM : 190.104.077
KELAS/SEMESTER
: II D
LABORATORIUM
PENDIDIKAN IPA BIOLOGI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2020
HALAMAN
PEGESAHAN
Laporan Tetap Pratikum Biologi Umum II Pencemaran Air
Ini Di Susun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Dan Melengkapi Mata Kulia
Pencemaran Air.
Mataram,
Maret 2020
KATA
PENGANTAR
Puja
dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, dan
karunia-Nya yang telah memberikan kita nikmat yang begitu banyak sehingga kita
dapat menyelesaikan laporan ini.
Kedua kalinya sholawat serta salam tidak lupa
haturkan kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita
dari alam kegelapan menuju alam terang benderang sehingga penulis bisa
menyelesaikan laporan biologi umum II ini dengan lancar.
Dengan
adanya laporan ini penulis berharapn dosen pengampu mata kulia bisa mengetahui
sebatas mana pengetahuan dan kemampuan penulis. Laporan yang berjudul
“PENCEMARAN AIR” penulis berharap agar bisa di bimbing lebih baik lagi. Mungkin
hanya ini yang bisa penulis sampaikan semoga bermanfaat, terimaksih atas
pehatiannya.
Mataram,
13 Maret 2020
Penulis
DAFTAR
ISI
COVER
HALAMAN
PENGESAHAN................................................................... i
KATA
PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR
ISI.............................................................................................. iii
BAB
I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar
Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah........................................................................ 2
C. Tujuan.......................................................................................... 2
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 3
BAB
III METODOLOGI.......................................................................... 5
A. Pelaksanaan.................................................................................. 5
B. Alat
Dan Bahan............................................................................ 5
C. Cara
Kerja..................................................................................... 5
BAB
IV PEMBAHASAN.......................................................................... 6
A. Gambar
Hasil Pengamatan........................................................... 6
B. Data
Hasil Pengamatan................................................................ 7
C. Analisis
Prosedur.......................................................................... 7
D. Pembahasan.................................................................................. 8
E. Evaluasai....................................................................................... 8
BAB
V PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................. 10
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pencemaran air adalah suatu perbuatan
keadaan di suatu tempat penampuangan air, seperti sungai, danau dan laut akibat
aktivita manusia. Sungai, danau, dan laut merupakan bagian terpenting dalam
kehidupan kita. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidpan manusia.
Fungsi terbesar sungai, danau dan laut adalah untuk irigasi pertanian, bahan
baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan
sebenarnya berpotensi untuk menjadi objk wisata.
Salah satu penyebab pencemaran air yaitu
penggunaan deterjen. Daterjen adalah pembersih sinteis yang terbuat dari bahan
turuna minyak bumi, yang dapat memberikan dampak negatif makhluk hidup yang
berhabitat di air, salah satunya dalah ikan. Banyak kasus yang kita dengar
bahwa sering terjadi kematian ikan akibat pencemaran air yang disebabkan oleh
penggunaan deterjen oleh ulah manusia. Deterjen bisa membuat ikan yang ada pada
perairan terganggu. Pernapasannya terganggu, mabuk bahkan berujung kematian.
Air merupakan salah satu komponen
lingkungan yang sangat penting bagi kehidupan. Air merupakan kebutuhan utama
bagi proses kehidupan di bumi, karena makhluk hidup di muka bumi ini tidak
dapat terlepas dari kebutuhan akn air. Pentinganya perairan air tersebut,
sehingga kualitas air sangatpenting untuk di perhatiakan. Aktivitas manusia
merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi nilai konservasi
lingkungan menyebabkan fenomena pencemaran air.
Pencerman air adalah peristiwa masuknya
zat, energi, unsur atau komponen lainnya kedalaman aiar sehingga menyebabkan
kualitas air terganggu. Kualita air yang terganggu ditandai dengan perubahan
bau, rasa, dan warna. Sumber air semakin hari semakin tercemar karena
pengelolahannya melebihi kapasitasnya untuk di perbaruhi. Sungai,laut merupakan
tempat yang sangat padat aktivitas berkontak langsung dengan perairan, sehingga
sistem pengelolahan limbah sangat pening untuk di perhatiakan sehingga
meminimalisir pencemaran yang terjedi pada air.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
cara kita mengetahui suatu keberadaan deterjen dalam air?
2. Bagaimana
cara mengetahui penyebabkan pencemaran?
3. Apa
penyebab yang terjadi di dalam makhluk hidup?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengaruh keberadaan deterjen dalam air terdapat gerak operkulum
ikan.
2. Untuk
mengetahui berbagai penyebab pencemaran air.
3. Untuk
mengetahui respon makhluk hidup didalam air terhadap berbagai macam zat
pencamaran air.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Secara
kimia air terdiri dari H dan O, air memilik tiga bentuk yaitu padat, cair, dan
gas. Umumnya densitas meningkat berkaitan dengan menurunnya teperatur, sampai
tercapai maksimum pada 4oC, apabila temperatur turun lagi, maka
densitas akan turun pula, tetapi temperatur air tidak akan berubah. Spesifik
heat air adalah 1/gram/C, suatu angka yang sangat tinggi dibandingkan spasifik heat elemen yang lain di alam,
sehingga transfer panas dan kedalam air tidak banyak menimbulkan bahan temperatur.
Kapasitas panas yang memyebabkan stabilitas air badan air terhadap udarah
sekitarnya. Kondisi ini sangat penting untuk melindungi kehidupan akuantik yang
sangat sensitif terhadap gejola suhu (Herlambang,
2006 Hlm: 26)
Menurut
PP No. 20/1990 tentang pengenalian pencemaran air, pencemaran air didefinisikan
sebagai pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat,
energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga
kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak
berfungsi lagi sesuai peruntukannya.
Definisi tersebut mencakup tiga aspek diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi
tiga aspek, yaitu aspek kejadian, penyebab atau pelaku dan aspek akibat (Setiawan, dalam Warlina 2004 Hlm:102)
Pencemaran
air adalah peristiwa masuknya zat-zat atau komponen yang lainnya yang
menyebabkan kualita air terganggu bahkan menurut. Pencemaran air bersumber dari
beberapa hal yaitu limbah pertanian, limbah rumah tangga, limbah industri dan
penangkapan ikan yang tidak dilakukan dengan semesternya. Akibat dari
pencemaran air merusuk ekosistem yang didalam maupun diluar kehidupan ir
terganggu. Pencemaran air juga dapat berdampak dari kehidupan manusia yang
perna luput dari penguguraan air. Pencemaran air dapat diatasi berbagai cara
baik dari diri sendiri maupun dari instansi pemerintah (Damaianto dan Masduqi, 2004 Hlm: 56)
Parameter
warna diamati karena estetik air sering dilihat dari warna, air yang jernih transparan,
segar dan tidak berbau merupakan indikator air bagus secara awam. Hal penting
yang membedakan antara air yang memiliki warna asli akibat material terlarut
dan warna semua akibat zat-zat teruspensi. Warna kuning alami pada air yang
berasal dari pengunungan adalah berasal asam-asam organik yang tidak berbahaya
bagi kesehatan dan warna ini disamakan dengan warna tanin yang terdapat pada
air (Harmayani dan Konsukartha, 2007
Hlm: 75).
Parameter
suhu berperan penting dalam penentuan karakter limbah, karena menyangkut
kecepatan reaksi dan pengarunnya terhadap kelarutan suatu gas, bau dan rasa.
Beberapa jenis bakteri populasinya dipengaruhi oleh suhu dari limbah dan
organisme perairan sangat peka terhadap perubahan suhu air. Pengukuran suhu
dapat dipakai termometer khusus yang dapat dipakai untuk variasi kedalam (Agustiningsih, dkk, 2012 Hlm: 95).
BAB III
METODOLOGI
A.
Pelaksaan
Hari/Tanggal : Senin, 09 Maret 2020
Waktu :15.00 - selesai
Tempat
: Laboraturium IPA BIOLOGI
UIN Mataram
B.
Alat
dan Bahan
1. Alat
a. Toples
Kecil
b. Stopwatch
2. Bahan
a. Ikan
kecil
b. Air
selokan
C. Cara Kerja
1. Menyiapkan
alat dan bahan
2. Menyiapkan
toples yang kosong
3. Menuangkan
air selokan ke dalam toples
4. Mengambil
beberapa ikan dan memasukanya kedalam toples yang berisi air selokan
5. Mengamati
ikan tersebut dengan cara menghitung gerak operkulum terhadap ikan menggunakan
stopwateh (5 menit)
6. Mencatat
hasil pengamatan yang sudah di amatai.
BAB
IV
PEMBAHASAN
A. Data
Hasil Pengamatan
Tabel
1
Kelompok Dan
macem-macem Air |
Toples Ikan |
Gerak operkulum ikan (menit ke) |
Rata-rata |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
|||
Kelompok 1 Air
bersih |
Ikan 1 |
130 |
120 |
106 |
100 |
83 |
472,6 |
Ikan 2 |
89 |
110 |
103 |
90 |
120 |
102,4 |
|
kelompok 2 Air
sabun |
Ikan 1 |
95 |
79 |
60 |
54 |
48 |
67,2 |
Ikan 2 |
115 |
95 |
80 |
79 |
86 |
91 |
|
Kelompok 3 Air
deterjen |
Ikan 1 |
61 |
33 |
43 |
34 |
38 |
41,8 |
Ikan 2 |
76 |
86 |
93 |
98 |
91 |
88,8 |
|
Kelompok 4 Air
selokan |
Ikan 1 |
78 |
104 |
90 |
106 |
94 |
94.4 |
Ikan 2 |
99 |
85 |
85 |
76 |
81 |
85,2 |
Tabel
2
Kelompok Dan
macem-macem Air |
Toples Ikan |
Gerak operkulum ikan (menit ke) |
Rata-rata |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
|||
Kelompok 1 Air
bersih |
Ikan 1 |
130 |
120 |
106 |
100 |
83 |
472,6 |
Ikan 2 |
89 |
110 |
103 |
90 |
120 |
512 |
|
Ikan 3 |
84 |
94 |
140 |
103 |
100 |
521 |
|
Ikan 4 |
106 |
78 |
94 |
96 |
98 |
476 |
|
kelompok 2 Air
sabun |
Ikan 1 |
95 |
79 |
60 |
54 |
48 |
67,2 |
Ikan 2 |
115 |
95 |
80 |
79 |
86 |
455 |
|
Ikan 3 |
178 |
93 |
104 |
95 |
80 |
550 |
|
Ikan 4 |
89 |
87 |
103 |
120 |
92 |
491 |
|
Kelompok 3 Air
deterjen |
Ikan 1 |
61 |
33 |
43 |
34 |
38 |
41,8 |
Ikan 2 |
76 |
86 |
93 |
98 |
91 |
444 |
|
Ikan 3 |
120 |
82 |
102 |
79 |
95 |
|
|
Ikan 4 |
98 |
78 |
93 |
84 |
103 |
|
|
Kelompok 4 Air
selokan |
Ikan 1 |
78 |
104 |
90 |
106 |
94 |
472 |
Ikan 2 |
99 |
85 |
85 |
76 |
81 |
426 |
A. Analisis
Prosedur
Pertama-tama
kami menyiapkan alat dan bahannya, setelah itu kami akan melakukan penelitian
terhadap ikan tersebut. Setiap yang kami amati setiap ikan yang ada pada ikan
yang ada pada toples B. Masing-masing kami akan menghitung setiap operkulum
ikan per menit, kami akan akan menghitung setiap ikan bergerak dan tidak
bergerak lagi. Setelah itu kita akan mengetahui ikan yang masih hidup di air
selokan tersebut.
Pencemaran
air adalah penyebab terjadinya karena ulah manusia sehingga makhluk hidup yang
hidup didalamnya tidak dapat mendapatkan oksigen dan karbonfioksida karena
banyak zat kimia yang terkandung didalam air. Agar tidak terjadi pada makhluk
hidup tersebut maka kita tidak boleh membuang hasil pabrik dan membuang sampah
sembarang supaya makhluk hidup tersebut bisa hidup tenang dan bisa mendapatkan
oksigen dan karbondioksida.
Terjadinya
pencemaran membuat makhluk hidup yang hidup di perairan akan semakin punah
karena mendapatkan zat kimia atau deterjen limbah. Untuk itu diharapkan semua
masyarakat agar menjadi kebersiahan dan tetap menjaga kelestarian alam.
B. Pembahasan
Dalam
pratikum kali ini kami melakukan penelitian pada ikan, kami akan meneliti ikan
pada ikan air biasa, air selokan, air sabun dan deterjen. Ikan yang terkandung
pada kimia akan mengalami mabuk atau pusing, karena ikan kurang mendapatkan
oksigen dan karbondioksida. Karena ulah perbuatan manusia ikan mendapat zat
sisa pabrik dan zat kimia. Terjadinya pencemaran membuat makhluk hidup yang
hidup di perairan akan semakin punah karena mendapat zat-zat kimia atau
deterjen limbah. Ikan yang hidup di air tawar maupun di laut akan mengalami
kesulitan mendapatkan oksigen atau bahkan berujung kematian.
Kehidupan
mikroorganisme seperti ikan dan hewan lainnya, tidak terlepas dari kandungan
oksigen yang terlarut di dalam air, yang tidak berbeda dengan manusia dan
makhluk hidup lainnya yang ada di darat, yang juga memerlukan oksigen dari udah
agar tetap dapat bertahan. Air yang tidak mengndung oksigen tidak dapat memberi
kehidupan bagi mikroorganisme, ikan dan hewan air lainnya. Oksigen yang
terlarut di dalam air sangat penting artinya bagi kehidupan. Dalam rumah
tangga, air digunakan untuk minum, memasak, mencuci dan berbagai keperluan
lainnya. Setelah digunakan, air dibuang atau mengalir keselokan, selanjutanya
air tersebut mengalir ke sungai, danau dan laut.
C. Evaluasi
1. Apa
yang anda ketahui tentang pencemaran air?
2. Amati
dan catat perubahan yang terjadi pada ikan yang dimasukkan ke dalam air dengan
pencemar yang berbeda, serta lamnya waktu sampai iakan mati. Buatlah analisis
hasilnya?
3. Perubahan
kimia apa yang terjadi pada air yang dicemari oleh deterjen?
4. Apa
penyebab kematian ikan pada air yang tercemar sabun, deterjen dan air selokan?
5. Berikan
contoh ketidakseimbang ekosistem di derajat dan efeknya pada makhluk hidup yang
ada di dalamnya?
Jawaban
:
1. Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan disuatu tempat penampuangan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.
2. Pertama
ikan di masukkan ke dalam toples kecil, terus ikan dimasukkan masing-masing dua
ikan atau empat ikan. Lamanya waktu yang di perlukan pada ikan tersebut
tergantung pada ikan yang sudah tidak atau sudah mati. Kita akan menghitung
setiap ikan yang sudah tidak bergerak lagi menggunakan stopwatch.
3. Tanpa
mengurangi makna manfaat deterjen dalam memenuhi kebutuhan sehari-sehari, harus
diakui bahwa kimia bahan kimia yang digununakan pada deterjen dapat menimbulkan
dampak negetif baik terhadap kesehatan maupun lingkungan.
4. Penyebab
kematian ikan pada air sabun yaitu karena mengandung zat-zat kimia yang membuat
ikan mati. Penyebab pada deterjen yaitu banyak sehingga ikan tersebut banyak
yang mati.
Penyebab
pada air selokan yaitu kurangnya oksigen dan karbondioksida sehingga ikan sulit
mendapatkan nutrisi makanan karena kurangnya karbondioksida.
5. Ketidakseimbangan
ekosistem di daratan yaitu tekanan terhadap kualitas lingkungan. Efeknya yang
terjadi didalamnya adalah makhuk hidup akan mati karena ulah manusia.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Untuk
mengetahui pengaruh keberadaan selokan dalam air terhadap gerakan operkulum
ikan yang terdapat dalam air tersebut. dalam operkulum ikan dihitung gerak dan
tidak bergeraknya ikan tersebut dengan menghitung setiap per menitnya.
Untuk
mengetahui berbagai penyebab pencemaran air yaitu dengan melakukan penelitian
terhadap air yang digunakan untuk setiap penelitian, contoh air selokan, air
biasa, sabun dan deterjen yang kita gunakan untuk melakukan pratikum atau
penelitian.
Untuk
mengetahui respon makhluk hidup di dalam air terhadap berbagai macam zat
pencemaran air. Untuk itu dilakukan respon dan penelitian terhadap air tersebut
sebelum digunakan.
Berdasarkan
hasil pembahasan, maka di peroleh kesimpulan bahwa analisis bahan pencamar
dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran analiasis fisik, kimia dan biologi
pada sampel air yang menjai indikator tingkat pencemaran di lokasi tersebut.
B.
Saran
Saran saya pada pratikum kali ini
sangat baik, dan saya juga mudah mengerti apa yang di jelaskan oleh kak coas.
DAFTAR
PUSTAKA
Agustiningsih,
D., Sasongko, S,B, dan sudarno,2012, Analisis Kualitas Air Dan Strategis
Pengendalian Pencemaran Air Sungai Blukar Kabupaten Kendal, Jurnal Presipitasi, 9(2): 16-71
Damaianto,
B, dan Masduqi, A, 2004, Indeks
Pencemaran Air Laut Pantai Utara Kabupaten Tuban Dengan Parameter Logam, Jurnal Teknik Pomits, 3(1): 11-18
Harmayanti,
K.D., dan Konsurkartha, I.G.M., 2017, Pencemaran
Air Tanah Akibat Pembuangan Limbah
Domestik Di Lingkungan Kumuh Studi Kasua Benjar Ubung Sari, Kelurahan
Ubung, Jurnal Permukiman Natah, 5(2):
62-108
Harlambang,
A., 2006, Pencemaran Air dan Cara
Penggulangannya, JAI II(1): 16-29
Anonimous.
1992. Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia 1992: 20 tahun Setelah
Stockholm.
LAMPIRAN
Komentar
Posting Komentar